Memacu Motivasi Anak, Pujian Vs Hukuman atau Lain2?
Artikel… Baca dulu yuuukkk….!!!
PERAN GURU DALAM MEMBANGKITKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
Oleh M. Sobry Sutikno
Pembelajaran efektif, bukan membuat Anda pusing, akan tetapi bagaimana tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan mudah dan menyenangkan. - M. Sobry Sutikno -
Motivasi berpangkal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan.
Pada intinya bahwa motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.
Motivasi ada dua, yaitu motivasi Intrinsik dan motivasi ektrinsik.
• Motivasi Intrinsik. Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri.
• Motivasi Ekstrinsik. Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu atau belajar.
Bagi siswa yang selalu memperhatikan materi pelajaran yang diberikan, bukanlah masalah bagi guru.
Karena di dalam diri siswa tersebut ada motivasi, yaitu motivasi intrinsik. Siswa yang demikian biasanya dengan kesadaran sendiri memperhatikan penjelasan guru. Rasa ingin tahunya lebih banyak terhadap materi pelajaran yang diberikan. Berbagai gangguan yang ada disekitarnya, kurang dapat mempengaruhinya agar memecahkan perhatiannya.
Lain halnya bagi siswa yang tidak ada motivasi di dalam dirinya, maka motivasi ekstrinsik yang merupakan dorongan dari luar dirinya mutlak diperlukan. Di sini tugas guru adalah membangkitkan motivasi peserta didik sehingga ia mau melakukan belajar.
Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, sebagai berikut:
1. Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik.
Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapainya kepada siwa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar.
2. Hadiah
Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi.
3. Saingan/kompetisi
Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.
4. Pujian
Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun.
5. Hukuman
Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.
6. Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar
7. Membentuk kebiasaan belajar yang baik
8. Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun kelompok
9. Menggunakan metode yang bervariasi, dan
10. Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran
Teeeetttttt…!!!
Cukup suntingan artikelnya. Sekarang Kita Bahas dari Hemat Qt Sendiri…
“Harus Bisa..!!!”, “Tetap Semangat…!!!”, “Ayo Kita Cari Tahu…!!!”
Setidaknya itu sedikit kata-kata yang akan terpikirkan oleh seorang siswa yang mempunyai motivasi dari dirinya sendiri, selalu ingin mencari tahu, tidak mudah menyerah dan terus belajar.
Dari Sepuluh Cara memotivasi anak untuk semangat belajar, mana kiranya yang paling efektif ya?? Huuuffft… Agak sulit memang, tapi sulit bukan berarti tidak bias khan??
Okey, Ayo Kita Cari Tahu…!!! ***weeiii, lagi semangat nui ceritanya?@!#
Bagaimana cara untuk memacu motivasi dalam diri seorang anak/Siswa?
Dengan menciptakan suasana belajar yang lebih hangat dan lebih menyenangkan akan membuat siswa termotivasi dengan sendirinya. Hal itu bisa melalui permainan, simulasi, menonton film edukatif, interaksi langsung dengan alam, penggunaan media-media interaktif dan sebisa mungkin menghindari hukuman.
Hukuman tidak akan efektif untuk membentuk perilaku seseorang malah dikhawatikan membuat psikis anak menjadi penakut untuk berkepresi, jadi sebisa mungkin harus dihindari, lebih baik menggunakan system lain misalnya dengan pemberian pujian atau hadiah jika anak tersebut melakukan hal yang baik. Hukuman hanya akan menjadi penghambat seseorang untuk belajar dan berekpresi. Bahkan membuat anak semakin menjadi-jadi. Itu tentu sangat tidak diharapkan dunkz…
Apabila sistem pembelajaran yang kita terapkan menyenangkan, siswa akan termotivasi untuk terus mencari tahu sesuatu yang tidak ia tahu dan terus belajar. Tentunya kita juga harus memperhatikan bakat kesenangan masing-masing siswa dan tidak bisa menyama-ratakan bahwa semua siswa harus suka dengan pelajaran tersebut karena disitulah justru letak keunikan seseorang (individual difference).
Prinsip belajar yang menyenangkan ini secara psikologi sering diterapkan dalam berbagai metode seperti quantum learning, accelerated learning. Teori Thorndike juga mengatakan bahwa perilaku yang memberi efek menyenangkan akan terus diulang-ulang.
Nah, untuk para Guru/Pengajar, Apapun cara yang Anda Gunakan pastikan anak didik kita belajar dengan perasaan senang...
PERAN GURU DALAM MEMBANGKITKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
Oleh M. Sobry Sutikno
Pembelajaran efektif, bukan membuat Anda pusing, akan tetapi bagaimana tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan mudah dan menyenangkan. - M. Sobry Sutikno -
Motivasi berpangkal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan.
Pada intinya bahwa motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.
Motivasi ada dua, yaitu motivasi Intrinsik dan motivasi ektrinsik.
• Motivasi Intrinsik. Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri.
• Motivasi Ekstrinsik. Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu atau belajar.
Bagi siswa yang selalu memperhatikan materi pelajaran yang diberikan, bukanlah masalah bagi guru.
Karena di dalam diri siswa tersebut ada motivasi, yaitu motivasi intrinsik. Siswa yang demikian biasanya dengan kesadaran sendiri memperhatikan penjelasan guru. Rasa ingin tahunya lebih banyak terhadap materi pelajaran yang diberikan. Berbagai gangguan yang ada disekitarnya, kurang dapat mempengaruhinya agar memecahkan perhatiannya.
Lain halnya bagi siswa yang tidak ada motivasi di dalam dirinya, maka motivasi ekstrinsik yang merupakan dorongan dari luar dirinya mutlak diperlukan. Di sini tugas guru adalah membangkitkan motivasi peserta didik sehingga ia mau melakukan belajar.
Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, sebagai berikut:
1. Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik.
Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapainya kepada siwa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar.
2. Hadiah
Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi.
3. Saingan/kompetisi
Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.
4. Pujian
Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun.
5. Hukuman
Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.
6. Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar
7. Membentuk kebiasaan belajar yang baik
8. Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun kelompok
9. Menggunakan metode yang bervariasi, dan
10. Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran
Teeeetttttt…!!!
Cukup suntingan artikelnya. Sekarang Kita Bahas dari Hemat Qt Sendiri…
“Harus Bisa..!!!”, “Tetap Semangat…!!!”, “Ayo Kita Cari Tahu…!!!”
Setidaknya itu sedikit kata-kata yang akan terpikirkan oleh seorang siswa yang mempunyai motivasi dari dirinya sendiri, selalu ingin mencari tahu, tidak mudah menyerah dan terus belajar.
Dari Sepuluh Cara memotivasi anak untuk semangat belajar, mana kiranya yang paling efektif ya?? Huuuffft… Agak sulit memang, tapi sulit bukan berarti tidak bias khan??
Okey, Ayo Kita Cari Tahu…!!! ***weeiii, lagi semangat nui ceritanya?@!#
Bagaimana cara untuk memacu motivasi dalam diri seorang anak/Siswa?
Dengan menciptakan suasana belajar yang lebih hangat dan lebih menyenangkan akan membuat siswa termotivasi dengan sendirinya. Hal itu bisa melalui permainan, simulasi, menonton film edukatif, interaksi langsung dengan alam, penggunaan media-media interaktif dan sebisa mungkin menghindari hukuman.
Hukuman tidak akan efektif untuk membentuk perilaku seseorang malah dikhawatikan membuat psikis anak menjadi penakut untuk berkepresi, jadi sebisa mungkin harus dihindari, lebih baik menggunakan system lain misalnya dengan pemberian pujian atau hadiah jika anak tersebut melakukan hal yang baik. Hukuman hanya akan menjadi penghambat seseorang untuk belajar dan berekpresi. Bahkan membuat anak semakin menjadi-jadi. Itu tentu sangat tidak diharapkan dunkz…
Apabila sistem pembelajaran yang kita terapkan menyenangkan, siswa akan termotivasi untuk terus mencari tahu sesuatu yang tidak ia tahu dan terus belajar. Tentunya kita juga harus memperhatikan bakat kesenangan masing-masing siswa dan tidak bisa menyama-ratakan bahwa semua siswa harus suka dengan pelajaran tersebut karena disitulah justru letak keunikan seseorang (individual difference).
Prinsip belajar yang menyenangkan ini secara psikologi sering diterapkan dalam berbagai metode seperti quantum learning, accelerated learning. Teori Thorndike juga mengatakan bahwa perilaku yang memberi efek menyenangkan akan terus diulang-ulang.
Nah, untuk para Guru/Pengajar, Apapun cara yang Anda Gunakan pastikan anak didik kita belajar dengan perasaan senang...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar